top of page
Agus Pambadio & Pak SK.jpg

CATATAN SERU DENGAN ALM. SARWONO KUSUMAATMADJA

oleh: Agus Pambagio

Perkenalan saya dengan Pak Sarwono Kusumaatmadja (SK) diawali ketika beliau masih menjadi Sekjen Golkar sekitar tahun 1986. Saya diperkenalkan kepada Pak Sarwono oleh alm Wimar Witoelar di kediamannya. Setelah itu, kami masih bertemu beberapa kali termasuk saat beliau menjabat sebagai Menteri Penertiban Aparatur Negara (PAN) dan agak terhenti ketika saya mendapat tugas belajar dari negara ke Amerika Serikat (1988 – 1990).

​

Sekembalinya saya dari tugas belajar, saya kembali bertemu Pak SK di saat telah menjadi Menteri Lingkungan Hidup (1993 – 1998). Suatu saat beliau minta saya membantu Wimar di PB PELTI dalam mempersiapkan para pemain tenis Indonesia untuk bertanding di kejuaraan internasional, dan itu saya jalani hingga 1998. Saat itu saya semakin mengenal sosok SK yang unik tetapi humoris dan sangat cerdas bermain di politik. Saya banyak belajar dari beliau bagaimana kita menyiasasti politisi dan mengenal politik itu sendiri.

​

Lalu saat beliau menjadi Menteri Kelautan saya sudah jarang bertemu dengan Pak SK karena kesibukan saya dan Pak SK yang menumpuk, namun kami masih sering kontak melalui telepon untuk berbagai urusan. Sampai kami kembali dipertemukan oleh Ibu Siti Nurbaya saat beliau mulai menjabat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan di akhir 2014. Menjadi lebih dekat lagi dengan Pak SK ketika kami diangkat menjadi Penasehat Senior Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di tahun 2015 kemudian kami berdua bersama tokoh lainya juga diminta menjadi Panitia Seleksi eselon satu dan dua jajaran KLHK hingga Pak SK wafat.

​

Pada awal 2015 kami dengan anggota Pansel lainnya diminta oleh Bu Mentyeri LHK untuk menguji ratusan calon pejabat KLHK (eswelon satu dan dua) secara marathon tiga bulan. Di situ saya melihat bagaimana leadership Pak SK dalam memimpin kami para anggota Pansel. Saya ingat yang selalu beliau katakan: “Bahwa pejabat yang kita pilih harus punya integritas, jangan yang seperti kucing garong. Keliatan cantik keren dan sopan tetapi begitu pimpinan meleng, dia “embat” tuh APBN. Korupsi.” Kata beliau ASN yang pinter tapi maling itu banyak, tetapi yang pinter tapi berintegritas di KLHK itu susah banget carinya. “Nah, you konsentrasi di situ ya, Gus,” kata beliau. Pak SK minta ampun demokratisnya. Selain menjadi Pansel di KLHK kami berdua juga Pansel di Kementerian Kominfo. Di kedua kementerian kami ditugaskan menjaga dari tangan-tangan garis keras kanan.

​

Hal-hal yang saya benci dari Pak SK adalah hobi dia merokok. Ampuun itu. Saya gagal meminta beliau untuk tidak meneruskan untuk merokok meskipun batuk beliau sering muncul. Beliau sangat suka kalau saya ajak makan sate kambing dan masakan Manado. Sejak awal tahun saya janji mengajak makan sate kambing Haris di Bandung tetapi belum kesampaian, menyesal saya belum sempat memenuhi permintaan beliau. Saya kaget sekali ketika dengar kabar beliau mengidap CA sudah stadium akhir dan ketika beliau wafat pun saya tidak sempat melayat dan mengantarkannya di peristirahatan terakhir karena sedang bertugas di Eropa. Selamat jalan Pak Sarwono, banyak ajaranmu pada saya, yang akan selalu saya ingat dan jalankan. Inna lillahi wa inna illaihi rojiun.

​

Agus Pambagio
Penasehat Senior Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

​

bottom of page