top of page
WhatsApp Image 2023-07-19 at 14.13.19.jpg

TELADAN YANG SEDERHANA

oleh: Marsetio

Pertemuan saya dengan Pak Sarwono Kusumaatmadja semasa hidupnya, terjadi dalam beberapa forum kemaritiman di mana saya menjadi narasumber bersama beliau. Pada kesempatan seperti itu saya banyak belajar dari beliau, sebab beliau paham betul berbagai isu lingkungan dengan segala latar belakang permasalahannya.


Saya sudah lama mengenal nama beliau, meskipun dari media massa, karena perbedaan generasi tahun kelahiran. Beliau sudah menjadi menteri selama 13 tahun (1988 – 1998) di masa pemerintahan Presiden Soeharto dan 1999-2001 di era Presiden Abdurrahman Wahid, sementara di masa-masa itu saya masih berpangkat perwira pertama dan menengah: mengawaki berbagai kapal perang TNI AL.


Pemikiran beliau tentang lingkungan hidup, terutama aspek kemaritiman/kelautan banyak saya ikuti saat beliau menjadi Menteri Negara Lingkungan Hidup pada Kabinet Pembangunan VI, maupun saat jadi Menteri Eksplorasi Kelautan di Kabinet Persatuan Nasional. Itu sebabnya saya bersyukur di kemudian hari setelah jadi perwira tinggi, sering satu meja dengan beliau membahas berbagai permasalahan lingkungan hidup dan kemaritiman.


Selama berinteraksi dengan beliau, saya menjadi tahu betapa Pak Sarwono adalah pribadi yang humble, dan sederhana. Padahal, karier beliau sungguh luar biasa, pernah menjadi menteri, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Sekretaris Jenderal Golongan Karya, dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).


Satu pembelajaran yang dapat kita peroleh dari perjalanan hidup beliau adalah kesederhanaan dalam rawatan lingkungan keluarga bisa menghasilkan pribadi yang unggul. Hal itu juga tercermin pada pribadi kakanda beliau, Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja. Mendiang, adalah tokoh bangsa yang memperjuangkan UNCLOS 1982 sampai diterima sebagai konvensi hukum laut internasional. Seperti Pak Sarwono, Pak Mochtar juga dikenal sebagai pribadi sederhana dengan jabatan prestisius: Menteri Kehakiman (1973-1978), dan Menteri Luar Negeri (1978-1983).


Kesederhanaan Pak Sarwono tetap melekat hingga di penghujung usia. Suatu ketika saya bertemu beliau di sebuah rumah sakit di Menteng, Jakarta Pusat. Beliau datang sendiri untuk konsultasi dengan dokter yang merawatnya. Saya tidak menyangka itulah pertemuan terakhir dengan beliau sebelum berpulang pada 23 Mei 2023 di Rumah Sakit Penang Adventist, Malaysia.


Selamat jalan Pak Sarwono, beristirahatlah di sisiNya. Kami akan selalu mengenang keteladanan dan jasa-jasamu. Generasi muda Indonesia akan terus melanjutkan perjuanganmu.

​

Jakarta, 19 Juli 2023

​

Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio
- Kepala Staf TNI AL periode 20212-1015

- Ketua Dewan Guru Besar Universitas Pertahanan RI

​

bottom of page